BAB I
Keragaman Suku Bangsa dan Budaya Masyarakat Setempat
Pengertian Bhineka Tunggal Ika
Negara kita terdiri atas suku bangsa dari berbagai daerah yang tersebar luas di Wilayah Indonesia. Setiap suku bangsa mempunyai kebudayaan sendiri.
Kebudayaan setiap suku Bangsa berbeda antara yag satu dengan yang lainnya. Keanekaragaman budaya daerah merupakan kekayaan bangsa Indonesia yang tidak ternilai harganya. Keanekaragaman tersebut patut dibanggakan karena memperkaya kebudayaan nasional. Keanekaragaman itu tidak membuat kita terpecah-pecah, tetapi memperkukuh persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia. Hal itu tercermin pada semboyan Bangsa Indonesia, yaitu Bhineka Tunggal Ika. Apakah kamu sudah tahu arti Bhineka Tunggal Ika? Ungkapan itu berasal dari bahasa sanksekerta, artinya Bhineka adalah bermacam-macam suku Bangsa, adat dan Budaya,. Tunggal Ika artinya, tetap satu, jadi Bhineka Ika artinya walaupun berbeda-beda tetapi, tetap satu.
Pentingnya persatuan dalam keragaman
Apakah kamu sudah tahu bahwa keragaman yang ada di Indonesia merupakan pemersatu Bangsa Indonesia? Karena ada pepatah yang berbunyi “bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh” pepatah itu memberi isyarat kepada kita bahwa pabila kita bersatu, bangsa Indonesia akan menjadi kuat. Namun, apabila kita saling bermusuhan, pastilah kita akan hancur. Oleh karena itu, dalam pergaulan kita tidak boleh membeda-bedakan suku,agama, ras, budaya., serta warna kulit . kita bersama-sama bahu - membahu menjaga persatuan dan kesatuan dalam keragaman yang ada di Indonesia. Kita juga harus tolong - menolong tanpa melihat dari suku mana, agama apa, atau rasa apa yang terkena musibah, kita harus membantunya dengan ikhlas karena penderitaan yang dialami salah salah satu daerah juga merupakan penderitaan seluruh rakyat Indonesia. Demikian pula ketika temanmu disekolah mengalami musibah, kamu harus membantunya. Kamu dapat memberi baju bekas, buku dan peralatan sekolah lainnya. Menolong korban yang terkena musibah merupakan bentuk persatuan dalam keragaman.
Bentuk Keragaman Suku Bangsa dan Budaya Setempat
Diawal sudah dijelaskan bahwa Negara kita terdiri atas berbagai suku bangsa dan budaya. Setiap suku bangsa memiliki kebudayaan sendiri, seperti bahasa yang digunakan disetiap daerah berbeda-beda. Misalnya bahasa sunda di Jawa Barat dan bahasa minang digunakan di Sumatra Barat. Dapatkah kamu menyanyikan lagu daerah asalmu? Nyanyikanlah di depan kelasmu!
Berbagai bentuk keragaman budaya yang ada di Indonesia, antara lain; tarian, alat music, dan seni pertunjukan.
Tarian Daerah
Di dalam setiap tarian daerah biasanya terkandung arti atau maksud tertentu, misalnya tari paying. Tari paying yang di tarikan oleh pasangan muda-mudi melambangkan perlindungan laki-laki terhadap wanita. Tari Jaipong dari Jawa Barat dilakukan untuk menghormati tamu tari gombyong dari jawa Tengah adalah tarian untuk menyambut kedatangan para tamu. Ada pula tarian yang mengisahkan perjuangan, seperti tari Bimbangan cokil dari Jawa Tengah.
Supaya kita mengenal Tarian daerah, mari kita lihat tarian daerah berikut ini
Tari saman, seudati dan bukat bersal dari Nanggo Aceh Darusslam.
Tari Menduda, Baluse dan serampang Dua Belas ; berasal dari Sumatra Utara
Tari Legong, Arje dan kecak berasal dari Bali.
Tari Topeng, Yepong dan Serondeng berasal dari Jakarta
Tari Beksan Lawung Ageng, Bedoyo, dan Gambyong berasal dari, Yogyakarta
Tari Cakalele dan Maengket brasal dari Sulawesi utara.
Alat Musik
Indonesia kaya akan seni Budaya, begitu juga dengan alat musiknya. Alat music setiap daerah di Indonesia memiliki khas tersendiri, gamelan dari jawa merupakan salah stu contoh alat music Indonesia yang terkenal sampai keluar negeri.
Banyak seniman music yang memadukan alat music gamelan dengan alat music modern sehingga menghaslkan perpduan irama yang syahdu. Nama alat music daerah lainnya sebgai berikut:
Popandi dari Sulawesi Selatan
Rebab, angklung, kendang, saron, dan kenong dari Jawa Barat.
Sasando dari nusa Tenggara Timur
Serunai dari Sumatra
Gamelan, liter, atau celempung dari Jawa Tengah
Saluang dan telempong pacik dari Sumatra barat
Tifa dari Maluku dan Papua
Kolintang : Minahasa
Babun ; dari Kalimantan Selatan
Tosas, serunai, rebana, dangdug, ; dari Bengkulu
Gendang, rebab, gambang kromang, boning, kecrek, gong saron, dan Totok dari Dki Jakarta
Seni Pertunjukan
Wayang Orang dari sura karta dan sranduh Jawa Tengah
Ketoprak dari Yogyakarta
Ondel-ondel dari legong dari Jakarta
Calung, wayang Golek, dan tarling dari Cirebon jawa barat
Reog dari Ponorogo dan Ludruk dari Jawa Timur
Randai dri Sumatra Barat
Mamanda dari Kalimantan
Kebiasaan Masyarakat Setempat
Kemajuan teknologi yang menyebar luas ke seluruh penjuru masyarakt telah memberi, dmpak positip dan negative terhadap kehidupan, termasuk di dalmnya adalah perubahan kebiasaan hidup. Kebiasaan baru yang muncul di masyarakat antara lain sebgai berikut :
Kebiasaan gotong royong ysng mulsi hilsng. Pada jaman dahulu, gotong royong, sperti dalam membangun rumah dan memanen padi merupakan perwujudan rasa kebersamaan sehingga mereka bekerja tanpa menuntut imbalan. Sekarang, system gotong royong tersebut menjadi system bayar.
Pandangan masyarakat yang berbau misatik mulai hilang
Masyarakat mulai mrninggalkan anggapan dan kegiatan berbau mistik. Contohnya puncak Gunung Bromo yang dahulu dianggap keramat dan sekarang menjadi tempat pariwisata yang banyak diunjungi wisatawan.
Kesenian luar negri lebih digemari daripada kesenian dalam negeri.
Masyarakat sekarng lebih memilih film dan seni pertunjkan luar negeri (khsusnya Amerika dan Eropa), seperti yang ditayangkan di televise dari pada membawa pengaruh pada pola (cara) hidup masyarakat, baik cara berpakaian, bertingkah laku, maupun cara makan.
Di Sumatra Barat
Mandi Belimau
Mandi belimau adalah salah satu kebiasaan masyarakat minang untuk mandi mengguanakan air jeruk. Mandi Balimau dilakukan masyarakat untuk menyambut bulan Ramadan atau bulan puasa bagi umat islam. Mandi balimau diartikan sebgai membersihkan segala dosa san mempersiapkan segala dosa dan mempersiapkan dri agar bersih dari segala dosa dalam menyambut bulan suci Ramadan.
Mamboo Turun
Mambo turun adalah suatu kebiasaan masyarakat minang ketika bayi yang sudah berusia 35 hari diajarkan untuk turun ke tanah. Upacara mamboon turun itu dilakukan secara besar-besaran atau bergantung pada kemampuan orang tua si bayi tujuannya adalah untuk memberi kabar kepada masyarakat sekitar bahwa bayinya sudah bisa dibawa turun ke tanah atau besar. Acara mamboon turun di daerah lain juga ada, misalnya di Jawa Tengah disebut dengan acara selapanan.
Maminang
Maminag adlah suatu kebiasaan yang dilakukan sebagian besar masyarakat minang ketika calon pengantin laki-laki. Jadi, di Sumatra Barat bukanlah laki-laki yang meminang perempuan, melainkan perempuanlah yang meminang laki-laki.
DI Jawa Tengah
Sekatenan
Skatenan adlah salah stu kebiasaan masyarakat Jawa Tengah untuk merayakan hari kelahiran Nabi Muhammada Saw. acara sekatenan dirayakan secara meriah selama sebulan penuh dengan menampilkan kebudayaan dan kesenian yang bernapaskan islam.
Selapanan
Selapanan adalah suatu kebiasaan masyarakat jawa ketika bayi yang sudah berusia 35 hari. Diajarkan untuk turun ke tanah. Upacara selapanan dilakukan secara besar-besaran atau bergantung pada kemampuan orang tua si bayi. Tujuannya adlah untuk memberi kabar kepada masyarakat sekitar bahwa bayinya sudah bisa di ajak turun ke tanah atau mulai besar. Acara selapanan di daerah lain juga ada, misalnya di Sumatra barat disebut acara maboo turun.
DI Jawa Barat
Sisingaan
Sisingaan adlah salah satu kebiasaan masyarakat Jawa Barat untuk memeriahkan acara sunatan atau khitanan anak laki-laki. Anak yang sudah disunat diletkan di atas di atas sisingaan punggung empat orang dewasa. Anak tersebut berada diatas sisingaan dan di arak keliling kampung dan di iringi tarian dan nyanyian yang tiada hentinya.
Tujuan Bulanan
Tujuan Bulanan adalah suatu kebiasaan masyarakat jawa barat untuk mendoakan kandungan seorang ibu yang memncapai usia tujuh bulan. Acara dilangsungkan dengan meriah sesuai dengan kemampuan oaring tersebut.
BAB I
Keragaman Suku Bangsa dan Budaya Masyarakat Setempat
Pengertian Bhineka Tunggal Ika
Negara kita terdiri atas suku bangsa dari berbagai daerah yang tersebar luas di Wilayah Indonesia. Setiap suku bangsa mempunyai kebudayaan sendiri.
Kebudayaan setiap suku Bangsa berbeda antara yag satu dengan yang lainnya. Keanekaragaman budaya daerah merupakan kekayaan bangsa Indonesia yang tidak ternilai harganya. Keanekaragaman tersebut patut dibanggakan karena memperkaya kebudayaan nasional. Keanekaragaman itu tidak membuat kita terpecah-pecah, tetapi memperkukuh persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia. Hal itu tercermin pada semboyan Bangsa Indonesia, yaitu Bhineka Tunggal Ika. Apakah kamu sudah tahu arti Bhineka Tunggal Ika? Ungkapan itu berasal dari bahasa sanksekerta, artinya Bhineka adalah bermacam-macam suku Bangsa, adat dan Budaya,. Tunggal Ika artinya, tetap satu, jadi Bhineka Ika artinya walaupun berbeda-beda tetapi, tetap satu.
Pentingnya persatuan dalam keragaman
Apakah kamu sudah tahu bahwa keragaman yang ada di Indonesia merupakan pemersatu Bangsa Indonesia? Karena ada pepatah yang berbunyi “bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh” pepatah itu memberi isyarat kepada kita bahwa pabila kita bersatu, bangsa Indonesia akan menjadi kuat. Namun, apabila kita saling bermusuhan, pastilah kita akan hancur. Oleh karena itu, dalam pergaulan kita tidak boleh membeda-bedakan suku,agama, ras, budaya., serta warna kulit . kita bersama-sama bahu - membahu menjaga persatuan dan kesatuan dalam keragaman yang ada di Indonesia. Kita juga harus tolong - menolong tanpa melihat dari suku mana, agama apa, atau rasa apa yang terkena musibah, kita harus membantunya dengan ikhlas karena penderitaan yang dialami salah salah satu daerah juga merupakan penderitaan seluruh rakyat Indonesia. Demikian pula ketika temanmu disekolah mengalami musibah, kamu harus membantunya. Kamu dapat memberi baju bekas, buku dan peralatan sekolah lainnya. Menolong korban yang terkena musibah merupakan bentuk persatuan dalam keragaman.
Bentuk Keragaman Suku Bangsa dan Budaya Setempat
Diawal sudah dijelaskan bahwa Negara kita terdiri atas berbagai suku bangsa dan budaya. Setiap suku bangsa memiliki kebudayaan sendiri, seperti bahasa yang digunakan disetiap daerah berbeda-beda. Misalnya bahasa sunda di Jawa Barat dan bahasa minang digunakan di Sumatra Barat. Dapatkah kamu menyanyikan lagu daerah asalmu? Nyanyikanlah di depan kelasmu!
Berbagai bentuk keragaman budaya yang ada di Indonesia, antara lain; tarian, alat music, dan seni pertunjukan.
Tarian Daerah
Di dalam setiap tarian daerah biasanya terkandung arti atau maksud tertentu, misalnya tari paying. Tari paying yang di tarikan oleh pasangan muda-mudi melambangkan perlindungan laki-laki terhadap wanita. Tari Jaipong dari Jawa Barat dilakukan untuk menghormati tamu tari gombyong dari jawa Tengah adalah tarian untuk menyambut kedatangan para tamu. Ada pula tarian yang mengisahkan perjuangan, seperti tari Bimbangan cokil dari Jawa Tengah.
Supaya kita mengenal Tarian daerah, mari kita lihat tarian daerah berikut ini
Tari saman, seudati dan bukat bersal dari Nanggo Aceh Darusslam.
Tari Menduda, Baluse dan serampang Dua Belas ; berasal dari Sumatra Utara
Tari Legong, Arje dan kecak berasal dari Bali.
Tari Topeng, Yepong dan Serondeng berasal dari Jakarta
Tari Beksan Lawung Ageng, Bedoyo, dan Gambyong berasal dari, Yogyakarta
Tari Cakalele dan Maengket brasal dari Sulawesi utara.
Alat Musik
Indonesia kaya akan seni Budaya, begitu juga dengan alat musiknya. Alat music setiap daerah di Indonesia memiliki khas tersendiri, gamelan dari jawa merupakan salah stu contoh alat music Indonesia yang terkenal sampai keluar negeri.
Banyak seniman music yang memadukan alat music gamelan dengan alat music modern sehingga menghaslkan perpduan irama yang syahdu. Nama alat music daerah lainnya sebgai berikut:
Popandi dari Sulawesi Selatan
Rebab, angklung, kendang, saron, dan kenong dari Jawa Barat.
Sasando dari nusa Tenggara Timur
Serunai dari Sumatra
Gamelan, liter, atau celempung dari Jawa Tengah
Saluang dan telempong pacik dari Sumatra barat
Tifa dari Maluku dan Papua
Kolintang : Minahasa
Babun ; dari Kalimantan Selatan
Tosas, serunai, rebana, dangdug, ; dari Bengkulu
Gendang, rebab, gambang kromang, boning, kecrek, gong saron, dan Totok dari Dki Jakarta
Seni Pertunjukan
Wayang Orang dari sura karta dan sranduh Jawa Tengah
Ketoprak dari Yogyakarta
Ondel-ondel dari legong dari Jakarta
Calung, wayang Golek, dan tarling dari Cirebon jawa barat
Reog dari Ponorogo dan Ludruk dari Jawa Timur
Randai dri Sumatra Barat
Mamanda dari Kalimantan
Kebiasaan Masyarakat Setempat
Kemajuan teknologi yang menyebar luas ke seluruh penjuru masyarakt telah memberi, dmpak positip dan negative terhadap kehidupan, termasuk di dalmnya adalah perubahan kebiasaan hidup. Kebiasaan baru yang muncul di masyarakat antara lain sebgai berikut :
Kebiasaan gotong royong ysng mulsi hilsng. Pada jaman dahulu, gotong royong, sperti dalam membangun rumah dan memanen padi merupakan perwujudan rasa kebersamaan sehingga mereka bekerja tanpa menuntut imbalan. Sekarang, system gotong royong tersebut menjadi system bayar.
Pandangan masyarakat yang berbau misatik mulai hilang
Masyarakat mulai mrninggalkan anggapan dan kegiatan berbau mistik. Contohnya puncak Gunung Bromo yang dahulu dianggap keramat dan sekarang menjadi tempat pariwisata yang banyak diunjungi wisatawan.
Kesenian luar negri lebih digemari daripada kesenian dalam negeri.
Masyarakat sekarng lebih memilih film dan seni pertunjkan luar negeri (khsusnya Amerika dan Eropa), seperti yang ditayangkan di televise dari pada membawa pengaruh pada pola (cara) hidup masyarakat, baik cara berpakaian, bertingkah laku, maupun cara makan.
Di Sumatra Barat
Mandi Belimau
Mandi belimau adalah salah satu kebiasaan masyarakat minang untuk mandi mengguanakan air jeruk. Mandi Balimau dilakukan masyarakat untuk menyambut bulan Ramadan atau bulan puasa bagi umat islam. Mandi balimau diartikan sebgai membersihkan segala dosa san mempersiapkan segala dosa dan mempersiapkan dri agar bersih dari segala dosa dalam menyambut bulan suci Ramadan.
Mamboo Turun
Mambo turun adalah suatu kebiasaan masyarakat minang ketika bayi yang sudah berusia 35 hari diajarkan untuk turun ke tanah. Upacara mamboon turun itu dilakukan secara besar-besaran atau bergantung pada kemampuan orang tua si bayi tujuannya adalah untuk memberi kabar kepada masyarakat sekitar bahwa bayinya sudah bisa dibawa turun ke tanah atau besar. Acara mamboon turun di daerah lain juga ada, misalnya di Jawa Tengah disebut dengan acara selapanan.
Maminang
Maminag adlah suatu kebiasaan yang dilakukan sebagian besar masyarakat minang ketika calon pengantin laki-laki. Jadi, di Sumatra Barat bukanlah laki-laki yang meminang perempuan, melainkan perempuanlah yang meminang laki-laki.
DI Jawa Tengah
Sekatenan
Skatenan adlah salah stu kebiasaan masyarakat Jawa Tengah untuk merayakan hari kelahiran Nabi Muhammada Saw. acara sekatenan dirayakan secara meriah selama sebulan penuh dengan menampilkan kebudayaan dan kesenian yang bernapaskan islam.
Selapanan
Selapanan adalah suatu kebiasaan masyarakat jawa ketika bayi yang sudah berusia 35 hari. Diajarkan untuk turun ke tanah. Upacara selapanan dilakukan secara besar-besaran atau bergantung pada kemampuan orang tua si bayi. Tujuannya adlah untuk memberi kabar kepada masyarakat sekitar bahwa bayinya sudah bisa di ajak turun ke tanah atau mulai besar. Acara selapanan di daerah lain juga ada, misalnya di Sumatra barat disebut acara maboo turun.
DI Jawa Barat
Sisingaan
Sisingaan adlah salah satu kebiasaan masyarakat Jawa Barat untuk memeriahkan acara sunatan atau khitanan anak laki-laki. Anak yang sudah disunat diletkan di atas di atas sisingaan punggung empat orang dewasa. Anak tersebut berada diatas sisingaan dan di arak keliling kampung dan di iringi tarian dan nyanyian yang tiada hentinya.
Tujuan Bulanan
Tujuan Bulanan adalah suatu kebiasaan masyarakat jawa barat untuk mendoakan kandungan seorang ibu yang memncapai usia tujuh bulan. Acara dilangsungkan dengan meriah sesuai dengan kemampuan oaring tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar